KONEKSI ANTAR MATERI FILOSOFI KHD DAN NILAI-NILAI SERTA PERAN GURU PENGGERAK

 

KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 1.2

NILAI DAN PERAN GURU PENGGERAK

Oleh: Mabruratul Hasanah, M. Pd.

CGP Anggkatan 5  Kabupaten Pamekasan.

Setelah saya menjalani pembelajaran dari modul 1.1 dan modul 1.2 ini, berikut adalah hal yang menjadi pembelajaran bagi saya:

1.     Momen yang paling penting dan menantang dalam proses pembelajaran modul 1.1 hingga modul 1.2 yang saya fahami adalah: menjadikan filosofi KHD sebagai dasar untuk menjadikan saya sebagai seorang guru penggerak yang tergerak, bergerak dan menggerakkan. Disana saya harus memahami bagaimana karakter siswa saya, bagaimana saya memotivasi siswa saya, dan bagaimana saya harus mendukung dan mngembangkan semua kreativitas dan yang ada pada anak sesuai dengan kodrat alam dan kodrat zamannya. Selain itu untuk mewujudkan filosofi KHD saya harus  menjadi seorang guru penggerak yang memiliki otak luhur manusia agar kita seorang guru penggerak yang bijaksana dalam mengambil segala tindakan. Hal itu terjadi karena dengan kita memiliki otak luhur manusia maka pembelajaran dengan filosofi KHD dan siswa yang memiliki profile Pancasila akan tercapai.

2.     Perasaan saya saat mempelajari modul 1.1 dan modul 1.2 sanngat senang sekali karena saya bisa mempelajari ilmu baru dan menyadari tentang kesalahan-kesalahan yang sudah saya lakukan.

3.     Saat itu saya seakan-akan menjadi guru yang mudah emosian atau menerapkan otak mamalia saya, atau memiliki emosi yang tidak terkontrol dengan kata lain melakuka sesuatu ingin cepat-cepat selesai tetapi saya tidak berfikir lebbih panjag lagi untuk mecerna apa akibat dari tindakan yang sudah saya lakukan. Saya seakan-akan menjadi jamur dan ulat untuk anak-anak saya karena saya telah membunuh karakter yang seharusnya berkembang pada siswa saya Setelah mempelajari modul 1.1 hingga modul 1.2 ini, saya harus bertekad untuk memiliki otak yang luhur mulia dalam megambil segala tindakan agar saya tidak menyesal di kemudian hari. Dan saya harus menjadi petani yang merawat semaian bibit pertaniannya, yaitu dengan mengembangkan semua potensi yang ada pada siswa agar mereka dapat tumbuh berkembang dengan maksimal.

4.     Pengembangan diri yang sederhana, konkret dan rutin yang dapat saya lakukan sendiri dari sekarang untuk membantu menguatkan nilai-nilai dan peran saya sebagai Guru Penggerak adalah: Di dalam pembelajaran yang saya lakukan di dalam kelas saya bertekad untuk menciptakan kelas yang nyaman, aman dan menyenangkan. Dengan keadaan kelas yang aman dan menyenangkan maka akan meningkatkan mood positif dari siswa saya, jika mood positif sudah muncul maka siswa akan dapat dengan mudah memahami apa yang akan dipelajari. Di awal pembelajaran telah dilakukan keyakinan kelas yang isinya harapan dan kekhawatiran dari para siswa, sehingga kita tahu apa yang diinginkan oleh siswa. Dan dari keyakinan kelas tersebut akan muncul kepakatan-kesepakatan dan konsekuensi yang akan dilakukan. Nah dari situlah siswa akan berfikir kembali untuk melakukan sesuatu yang negatif yang sudah disepakati, dan siswa cenderung akan melakukan konsekuensi yang sudah disepakati tanpa tertekan dan dengan kesadarannya sendiri.

Kemudian saya berinovasi dengan berusaha untuk menggunakan model pembelajaran yang merangsang keaktifan siswa di kelas, yang lebih mampu membantu yang kurang mampu, dan semua anak memiliki tanggung jawab masing-masing sesuai dengan tugas yang telah disepakati. Nah model pembelajaran yang saya gunakan adalah Model Pembelajaran JIGSAW, karena model pembelajaran ini sudah berhasil saya teliti dalam penelitian tindakan kelas. Dalam model pemeblajaran ini ada kelompok ahli dan kelompok asal. Dimana pada kelompok ahli, anak yang memiliki kemampuan lebih menjelaskan kepada siswa yang lainnya, kemudian masing-masing anak dari kelompok ahli ini akan kembali ke kelompok asal dengan menjelaskan konsep yang dipelajari di kelompok ahli. Nah di sini masing-masing siswa akan memiliki tanggung jawab masing-masing sesuai dengan kelompok ahli masing-masing siswa sebelum kembali pada kelompok asal. Saya perhatikan siswa cenderung seneng belajarnya karena mereka tidak bosen dan mereka merasa diakui bahwa dia juga bisa menjelaskan pada temen-temen yang lainnya. Mereka merasa bahwa dia tidak hanya menerima tetapi juga memberikan untuk yang lainnya.

Selain itu saya juga berkolaborasi dengan teman sejawat sesama mapel Fisika, untuk meningkatkan kompetensi yang kami miliki, misalnya terkadang ada waktu kosong membahas tentang materi yang miskonsepsi, jika ada soal-soal latihan yang tidak terpecahkan. Terkadang kami juga saling bertukar informasi jika ada model pembelajaran yang sudah diteliti, bisa kita terapkan di kelas. Strategi yang dilakukan adalah : Saling mengisi/memberi dan menerima, maksudnya adalah saling menerima kesalahan jika memang salah dan meminta maaf. Menerima jika ada masukan yang membangun, dan memberikan solusi jika ada sesuatu yang salah, bukan hanya selalu mencari-cari kesalahan orang lain, tetapi mencari solusi yang terbaik.

Saya harus mandiri dalam melaksanakan tugas untuk menyiapkan perangkat pembelajaran yang saya gunakan. Selain itu saya akan meningkatkankan kompetensi saya dengan mengikuti pelatihan-pelatihan, workshop, seminar pembelajaran yang dilaksanakan oleh pemerintah dan lembaga-lembaga pendidikan.

Nilai Guru penggerak yang harus saya terapkan adalah reflektif. Ketika di kelas saya ada permasalahan yang terjadi, saya berkolaborasi dengan guru BK, orang tua siswa, dan kepala sekolah untuk memberikan solusi terbaik untuk siswa saya. Siswa harus dicari tahu mengapa dan bagaimana permasalahan itu terjadi, jangan langsung menyimpulkan siswa kita salah. Setelah itu kita cari soslusi terbaik untuk siswa kita. Agar siswa kita tetap berbudi pekerti luhur walaupun jaman berkembang dengan sangat pesat sesuai dengan perkembangan jaman.

Kita berusaha untuk mencari dan merekam informasi, masalah yang dihadapi oleh siswa atau anak inklusi atau bukan, serta solusi apa yang diberikan, dan hasilnya bagaimana. Dari semua informasi tersebut, nantinya akan dijadikan acuan dan dasar jika ada atau menghadapai permasalahan yang sama.

Dari semua nilai guru penggerak tersebut akan menjadikan kita sebagai pemimpin pembelajar bagi siswa kita yang tangguh. Tetap semangat, ayo kita tergerak, bergerak dan menggerakkan hingga menjadikan siswa-siswa kita menjadi siswa yang memiliki profile Pancasila.

 

Comments

Popular posts from this blog

PENERAPAN PENDIDIKAN INKLUSIF UNTUK MEWUJUDKAN SEKOLAH RAMAH ANAK DI SMP NEGERI 28 SURABAYA

JURNAL REPLEKSI DWI MINGGUAN MODUL 1.3

Forgiveness Therapy untuk Meningkatkan Konsep Diri Positif di SMA NU 1 Gresik