Workshop Sekolah Ramah Anak dan Launching Web SRA IGI Jatim
oleh:
Luluk Ernawati
IGI
Jawa Timur terus menggeliatkan program-programnya tiada henti, khususnya pada peningkatan
mutu pendidikan di Indonesia. Bagaimana pendidikan yang tepat di era 4.0,
bagaimana mempersiapkan para pendidik melalui berbagai pelatihan dan
pengembangan diri, bagaimana membangun suasana belajar yang ramah bagi peserta
didik tanpa kekerasan dan deskriminasi sehingga mampu mengantarkan generasi digital native menjadi generasi yang
mandiri, kritis, kreatif, kolaboratif, tanggung jawab dan toleran menuju kesuksesan
kehidupan baik secara intelektual, spiritual, sosial dan moral.
Suasana
pandemi covid-19 pun tak menghalangai IGI Jawa Timur untuk terus melakukan
aksinya dalam menggenjotkan program peningkatan mutu pendidikan. Berbagai
pelatihan telah diselenggarakan melalui layanan virtual. Workshop Sekolah Ramah
Anak merupakan satu diantara sekian banyak program yang digelorakan IGI Jawa Timur.
Bekerja sama dengan Aspirasi, IGI Jawa Timur telah sukses mempersiapkan calon
fasilitator daerah Jawa Timur melalui Pelatihan Calon Fasilitator Daerah
Sekolah Ramah Anak Jawa Timur Tahun 2020. Pelatihan tersebut diikuti oleh 100
orang melalui Zoom Meeting pada bulan April kemarin. Sebagai kelanjutan
kegiatan tersebut, maka IGI Jawa Timur pada tanggal 29-31 Mei 2020 kembali
menggelar workshop daring Sekolah Ramah Anak. Workshop ini diikuti oleh para
pengawas, kepala sekolah, guru dan tenaga kependidikan dari seluruh kota/
kabupaten di Jawa Timur.
Workshop
Sekolah Ramah Anak bertujuan untuk mempersiapkan para eksekutor Sekolah Ramah
Anak pada tiap-tiap satuan pendidikan. Workshop yang dilakukan melalui Zoom
Meeting ini terdiri dari 3 gelombang. Masing-masing gelombang sebanyak 100
peserta, dilaksanakan dalam sehari mulai pukul 09.00-16.00 WIB.
Semula
workshop ini hanya akan membuka 2 gelombang yang dilaksanakan selama 2 hari
yakni tanggal 29-30 Mei 2020. Namun ternyata mendapatkan respon di luar dugaan,
sambutan luar biasa dari seluruh pelosok Jawa Timur. Dalam sehari setelah flyer
dipublikasikan peserta sudah berlomba-lomba mendaftarkan diri. Jatah peserta
yang semestinya 200 orang membludak menjadi lebih dari 300 orang. Untuk
memenuhi permintaan para peserta, akhirnya tim panitia membuka 3 gelombang
dengan waktu 3 hari. Itupun panitia dengan berat hati masih harus menolak
sebagian peserta yang tidak dapat mendaftarkan diri disebabkan kuota telah
terpenuhi.
Kegiatan
yang mendapatkan dukungan dari KPPPA (Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak) dan DP3AK (Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak
dan Kependudukan) ini dihadiri sekaligus dibuka oleh Bapak Kadis DP3AK, Dr.
Andriyanto, SH., M.Kes. Beliau sangat mengapresiasi kiprah IGI Jawa Timur di
tengah-tengah masyarakat dengan terus berjibaku melalui program-program yang mendukung
pemerintah dalam memajukan pendidikan di Indonesia. Terutama di masa pandemi
covid-19 ini, IGI Jawa Timur diharapkan terus memberikan pelatihan kepada para
pendidik dalam rangka pembelajaran daring yang sangat dibutuhkan oleh para
pendidik.
Ketua
IGI Jawa Timur, Bapak Dr. H. Marjuki, M.Pd., dalam sambutannya menyampaikan
terima kasih dan memberikan penghargaan setinggi-tingginya kepada Bapak Kadis
DP3AK atas kehadirannya yang sekaligus membuka kegiatan workshop. Ini merupakan
dukungan luar biasa yang menjadi motivasi tersendiri bagi para peserta untuk semangat
berjuang mewujudkan Sekolah Ramah Anak. Dalam sambutannya, beliau juga
menyampaikan bahwa langkah ini merupakan era perubahan kemuliaan, perpindahan
dari kemuliaan satu menuju kemuliaan berikutnya. Terima kasih juga disampaikan
kepada para nara sumber, yaitu Assisten Deputi Pemenuhan Hak Anak Atas
Pendidikan, Kreativitas dan Budaya, Ibu Dra. Elvi Hendrani. Ibu Bekti Prastyani
selaku ketua Aspirasi dan Bapak Bagus Dibyo Sumantri selaku sekretaris
Aspirasi, keduanya merupakan Fasilitator Nasional Sekolah Ramah Anak. Ketua IGI
Jawa Timur juga mengapresiasi semangat yang menggebu dari para peserta workshop.
Harapannya makin banyak sekolah yang mau menerapkan konsep Sekolah Ramah Anak,
karena tidak dapat dipungkiri bahwa konsep Sekolah Ramah Anak sesuai dengan
ajaran Islam yakni “Sesungguhnya manusia yang paling mulia di sisi Allah adalah
manusia yang paling bertaqwa”. Artinya yang membedakan manusia adalah dari
taqwanya, bukan pada fisik, materi, atau statusnya. Inilah konsep Sekolah Ramah
Anak yang tanpa deskriminasi.
Assisten
Deputi Pemenuhan Hak Anak Atas Pendidikan, Kreativitas dan Budaya, Ibu Dra.
Elvi Hendrani memberikan materi Konvensi Hak Anak tampak semangat luar biasa
dan bangga melihat antusiasme para peserta workshop dari berbagai plosok Jawa
Timur.
Tak
kalah, pemaparan Ibu Bekti Prastyani dengan kesantunannya dan keramahannya yang
menyampaikan materi Konsep Sekolah Ramah Anak terasa aura kedamaian jiwanya
yang meresap pada hati para peserta, sehingga para peserta merasakan ada
kemantapan dan keyakinan untuk memulai niat hijrah hati menuju Sekolah Ramah
Anak. Bapak Bagus Dibyo Sumantri melalui penyampaian materi Disiplin Positif
memberikan gambaran bagaimana pentingnya Disiplin Positif bagi perkembangan
mental dan intelektual anak. Dengan contoh real dari pengalaman beliau makin
memberikan gambaran jelas bagi para peserta tentang penerapan Sekolah Ramah
Anak.
Dari
pemaparan para nara sumber tersebut diharapkan semakin banyak satuan pendidikan
“MAU, MAMPU dan MAJU” untuk menerapkan konsep Sekolah Ramah Anak. Adanya
kolaborasi antara orang tua, guru dan melibatkan anak dalam komitmen disiplin
positif, maka semakin banyak anak yang merasa terlindungi dan nyaman di satuan
pendidikan. Para peserta didik dapat mengembangkan segala potensi, kemampuan,
bakat dan minatnya dengan tanpa kekerasan dan deskriminasi. Para guru mampu menjadi
sahabat dan semua warga di satuan pendidikan mampu menjadi teladan. Dengan
demikian, maka di satuan pendidikan akan tercipta suasana BARIISAN, yaitu: Bersih, Aman,
Ramah, Indah, Inklusif,
Sehat, Asri dan Nyaman.
Dan
pada kesempatan ini pula, di akhir sesi pada hari pertama Ibu Dra. Elvi
Hendrani melaunching Web SRA IGI Jawa Timur (https://srajatim.igi.or.id). Tentunya web ini digunakan
sebagai media komunikasi dalam sharing
together seputar Sekolah Ramah Anak.
Alhamdulillah barakallah. Bu Luluk Ernawati guru SMA NU 1 Gresik sekaligus Calon Fasda SRA IGI Jawa Timur telah mampu menuturkan prosesi *Workshop Menuju Sekolah Ramah Anak* dengan baik.
ReplyDeleteCeritanya urut, mengalir, dan mampu membawa pembaca ke situasi Workshop. Menulis seperti itu tidaklah mudah, tetapi Bu Luluk bisa. Hal ini luar biasa.
Memang tidak dapat dipungkiri bahwa IGI dikenal dari kegiatannya. IGI adalah Orprof modern, mandiri, dan memerdekakan anggotanya. Para anggota bebas mengikuti kegiatan dengan biaya ringan bahkan sering gratis. Hal ini cocok sesuai dengan mottonya "Sharing and growing together". Yang menarik lagi, bukan anggota IGI juga boleh ikut kegiatan berkali-kali, tidak ada paksaan, dan larangan. IGI menerapkan azas manfaat. Senyampang ada manfaatnya silahkan ikuti. Jika merasa tidak bermanfaat bebas meninggalkan IGI kapan saja. Alhamdulillah jumlah anggota malah meningkat, barakallah.
Bu Luluk termasuk salah satu calon Fasda yang produktif,
banyak hal yang telah dilakukan bersama calon Fasda yang lain. Kerja sama dan sinergitas yang bagus menjadi entry point seorang Fasda SRA IGI Jatim.
Sukses selalu.
#Salam Literasi
#Salam Hak Anak
#Salam Sekolah Ramah Anak
#Salam IGI. Yang Muda Luar biasa.