SERUNYA BERSAMA ASPIRASI DAN IGI JATIM



Oleh
Dra. Edy Suharyati
Guru BK SMP NEGERI 1 TULANGAN
Fasda SRA Sidoarjo
Email : suharyatiedy@gmail.com


Bulan Maret merupakan bulan yang penuh dengan berbagai   gejolak, berbagai perasaan berkecamuk dalam diri. Antara   takut, rindu, bosan dan  bingung. Pandemi  corona membuat banyak orang takut termasuk saya sendiri, berbagai informasi  tentang corona yang mematikan, yang rentan tertular karena punya penyakit penyerta ataupun riwayat sakit, usia lanjut diatas 50 tahun  dan masih banyak lagi informasi  mengerikan lainnya.
Tanggal  empat belas Maret, keluarlah surat edaran dari Dinas Pendidikan Kabupaten Sidoarjo untuk melaksanakan kegiatan belajar di rumah, bekerja dari rumah dan beribadah dari rumah. Hari Senin, setelah upacara anak-anak dipulangkan dan diminta untuk belajar di rumah. Sorak sorai  kegembiraanpun  terekspresi dari raut wajah mereka karena libur (itu pemahaman anak saat itu). Sekolahpun menyesuaikan dengan adanya kondisi saat ini, kami membuat jadwal piket guru di sekolah, menyiapkan semua sarana dan fasilitas  untuk mencegah virus corona, antara lain dengan menyediakan hand sanitizer, tempat cuci tangan (sebenarnya tempat cuci tangan di sekolah kami sudah tersedia sejak lama), penyediaan sabun cair, dan penyemprotan desinsektan di seluruh ruangan dan lingkungan sekolah secara berkala, menyediakan masker dan lain sebagainya.

Rasa   bosan di rumah mulai muncul dalam diri siswa, hal ini terbukti dengan banyaknya WA dari siswa yang hampir semuanya bertanya,”Bu, kapan masuk sekolah, saya bosan di rumah terus”. “Bu,  kapan mulai masuk saya pingin belajar di sekolah, di rumah tugasnya banyak, tidak ada teman”. Dan masih banyak lagi keluhan siswa .
Saya sebagai guru BK yang menerima curhatan  dari para siswa, maka saya  melakukan video call dengan mereka untuk menghibur dan menghilangkan kerinduan mereka pada guru dan sekolah. Saya berikan mereka untuk berkreasi mencurahkan apa yang mereka rasa dan yang mereka ketahui dengan merebaknya corona. Bisa berupa cerita, poster, video yang dikirim ke  WA, email. (hehehe jujur saya hanya bisa wa, email, facebook, ig).
Terlepas dari itu semua, dengan himbauan belajar, bekerja dan beribadah di rumah, sayapun mulai belajar untuk bisa berbagai aplikasi  sederhana yang bisa mengobati rasa kangen pada teman-teman, siswa, dan organisasi yang saya geluti selama ini. Dengan  bimbingan teman guru yang lebih muda (seusia anak saya), saya diajari  geogle  classroom dan zoom.
Saya mengikuti kegiatan online menulis artikel bersama  galaksi aksara kita dan alhamdulilah sudah terbukukan tiga buku antologi hasil karya bersama selama covid 19, antara lain “Sekolah Masa Depan”, “Ikhtiar Ramadhan”, dan “Matematika Yummy”
Terlepas  dari itu saya juga mendapat informasi dari grup Musyawarah Guru Bimbingan Konseling, bahwa ada seminar dan lokakarya nasional bimbingan konseling  secara online. Tidak kusia-siakan kesempatan itu maka kuikuti saja seminar dan lokakarya nasional bimbingan konseling di era revolusi 4.0 oleh ABKIN Jatim pada tanggal 16-19 Mei 2020.
Selang beberapa hari kemudian saya dikirim brosur oleh kepala sekolah tentang workshop sekolah ramah anak yang diselenggarakan oleh IGI dan Aspirasi Jawa Timur. Jujur saat itu saya senang menerima kesempatan untuk ikut workshop SRA, tapi sekaligus saya juga bingung kok ada IGI dan Aspirasi  ya? Saya tahunya IDI (Ikatan Dokter Indonesia). Ternyata saya juga punya wadah sebagai guru selain PGRI yaitu IGI. Untuk mengetahui tentang IGI maka saya bertanya kepada Ibu Hibatun Wafiroh (CP yang ada di brosur SRA), bagaimana caranya untuk mendaftar anggota IGI. Dari beliaulah saya bisa menjadi anggota IGI, harapan saya agar saya lebih banyak mengetahui tentang kegiatan IGI dan tentu saja bisa mengikuti dan terlibat aktif, juga agar bisa menambah ilmu dan wawasan saya sebagai guru.
Hari Jumat tanggal dua puluh sembilan Maret, sejak pagi saya sudah mempersiapkan diri di depan laptop untuk mengikuti workshop SRA bersama IGI dan Aspirasi. Di grup WA peserta dari berbagai daerah sangat seru dan ramai, komen-komen mereka dan kebingungan karena tidak bisa login zoom, jaringan lemot dan masih banyak keseruan lain yang membuat kita semakin akrab dengan grup WA. Sejenak kami bisa melupakan covid 19.
            Pukul 09.00  zoom mulai bisa aktif dan acara pun dimulai. Saya  bangga bisa  bertemu dengan orang-orang hebat dan luar biasa. Nama yang tidak asing bagi saya dan bagi teman-teman fasda  Sidoarjo adalah dengan Ibu Bekti Prastiyani,S.Pd., fasnas SRA, karena beliau sudah beberapa kali memberikan pelatihan pada kami.
            Sangat menyenangkan ketika zoom mulai, banyak komentar penuh kepanikan saya nggak bisa masuk, ini kok muter terus. Keramaian komentar di grup WA SRA itulah yang membuat kita semakin akrab dan semangat berjuang untuk bergabung di zoom workshop SRA sampai bisa dan tuntas selesai.
      Host/ Moderator Bp. Bagus Dibyo Sumantri memandu acara dengan semangat membuat suasana semakin hidup, serasa kita berkumpul dalam satu ruangan. Begitu pula dengan Sambutan Ketua IGI Jatim Bp.Dr. Marjuki, M.Pd. sangat gamblang dalam memberikan pencerahan kepada kami peserta workshop tentang IGI dan SRA, saya menjadi paham dengan IGI dan sudah mendaftar sebagai anggota IGI.
 Sambutan selanjutnya Kepala Dinas P3AK Propinsi Jatim: Bp. Dr. Andriyanto, yang menjelaskan tentang perlindungan anak, pendidikan yang ramah anak dan banyak yang beliau sampaikan sangat bermanfaat bagi saya.
 Begitu pula dengan nara sumber dari Aspirasi dan fasilitator nasional yang telah menjelaskan dengan sejelas-jelasnya tentang SRA, pengertian, prinsip SRA, hak anak, langkah-langkah menuju SRA, KHA, disiplin positif  dan masih banyak informasi tentang SRA yang menyenangkan bila kita benar-benar melaksanakannya.
Terima kasih saya sampaikan kepada penyelenggara workshop IGI dan Aspirasi SRA, dan para nara sumber Ibu Bekti Prastiyani, Ibu Ekasari Widyati ST., Ibu Elvi Hendrani (Asisten Deputi KPPPA), Dr. Hj. Mieska Gewasari yang telah memberikan ilmunya kepada saya dan kepada seluruh peserta workshop.
       Saya berharap akan ada lagi kegiatan – kegiatan seperti ini.Walau kita saling jauh namun kita serasa dekat dan akrab. Tugas yang diberikan juga bisa memotivasi kita untuk melaksanakan dan menerapkan SRA.
Salam SRA: ANAK SENANG GURU TENANG ORANG TUA BAHAGIA
Tepuk Hak Anak: plok plok plok HAK HIDUP
                             plok plok plok TUMBUH KEMBANG
                             plok plok plok PERLINDUNGAN
                             plok plok plok PARTISIPASI

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

PENERAPAN PENDIDIKAN INKLUSIF UNTUK MEWUJUDKAN SEKOLAH RAMAH ANAK DI SMP NEGERI 28 SURABAYA

JURNAL REPLEKSI DWI MINGGUAN MODUL 1.3

Forgiveness Therapy untuk Meningkatkan Konsep Diri Positif di SMA NU 1 Gresik