JURNAL REPLEKSI DWI MINGGUAN MODUL 1.3

 

JURNAL DWI MINGGUAN MODUL 1.3

OLEH: MABRURATUL HASANAH, M. Pd.

CGP ANGKATAN 5 KABUPATEN PAMEKASAN


 

Setelah saya menjalani pembelajaran dari modul 1.1, modul 1.2, dan modul 1.3  ini, berikut adalah hal yang menjadi pembelajaran bagi saya:

1.     Momen yang paling penting dan menantang dalam proses pembelajaran modul 1.1 hingga modul 1.2  da 1.3 yang saya fahami adalah: menjadikan filosofi KHD sebagai dasar untuk menjadikan saya sebagai seorang guru penggerak yang tergerak, bergerak dan menggerakkan. Disana saya harus memahami bagaimana karakter siswa saya, bagaimana saya memotivasi siswa saya, dan bagaimana saya harus mendukung dan mngembangkan semua kreativitas dan yang ada pada anak sesuai dengan kodrat alam dan kodrat zamannya. Selain itu untuk mewujudkan filosofi KHD saya harus  menjadi seorang guru penggerak yang memiliki otak luhur manusia agar kita seorang guru penggerak yang bijaksana dalam mengambil segala tindakan. Hal itu terjadi karena dengan kita memiliki otak luhur manusia maka pembelajaran dengan filosofi KHD dan siswa yang memiliki profile Pancasila akan tercapai. Hal itu akan saya tuangkan dalam visi saya sebagai guru penggerak. Visi guru penggerak dapat diwujudkan dalam pembuatan BAGJA prakarsa perubahan. Visi saya sebagai guru penggerak adalah mengembangkan sekolah ramah anak melalui disiplin positif.

2.     Perasaan saya saat mempelajari modul 1.1, modul 1.2, dan modul 1.3 sangat senang sekali karena saya bisa mempelajari ilmu baru dan menyadari tentang kesalahan-kesalahan yang sudah saya lakukan. Selain itu dapat ilmu baru bagaimana cara kita membuat suatu visi guru penggerak, karena tidak bisa asal membuatnya. Ada langkah yang harus dilakukan sesuai dengan aturannya.

3.     Saat itu saya seakan-akan menjadi guru yang mudah emosian atau menerapkan otak mamalia saya, atau memiliki emosi yang tidak terkontrol dengan kata lain melakuka sesuatu ingin cepat-cepat selesai tetapi saya tidak berfikir lebbih panjag lagi untuk mecerna apa akibat dari tindakan yang sudah saya lakukan. Saya seakan-akan menjadi jamur dan ulat untuk anak-anak saya karena saya telah membunuh karakter yang seharusnya berkembang pada siswa saya Setelah mempelajari modul 1.1 hingga modul 1.3 ini, saya harus bertekad untuk memiliki visi guru penggerak yang natinya akan membawa suatu perubahan yang positif. Dan saya harus berkolaborasi dengan steakholder sekolah untuk mewujudkan visi guru penggerak tersebut.

4.     Pengembangan diri yang sederhana, konkret dan rutin yang dapat saya lakukan sendiri dari sekarang untuk membantu menguatkan nilai-nilai dan peran saya sebagai Guru Penggerak adalah: Di dalam pembelajaran yang saya lakukan di dalam kelas saya bertekad untuk menciptakan kelas yang nyaman, aman dan menyenangkan. Dengan keadaan kelas yang aman dan menyenangkan maka akan meningkatkan mood positif dari siswa saya, jika mood positif sudah muncul maka siswa akan dapat dengan mudah memahami apa yang akan dipelajari. Di awal pembelajaran telah dilakukan keyakinan kelas yang isinya harapan dan kekhawatiran dari para siswa, sehingga kita tahu apa yang diinginkan oleh siswa. Dan dari keyakinan kelas tersebut akan muncul kepakatan-kesepakatan dan konsekuensi yang akan dilakukan. Nah dari situlah siswa akan berfikir kembali untuk melakukan sesuatu yang negatif yang sudah disepakati, dan siswa cenderung akan melakukan konsekuensi yang sudah disepakati tanpa tertekan dan dengan kesadarannya sendiri. Dari latar belang itulah, visi guru penggerak saya adalah: terwujudnya peserta didik yg beriman bertakwa dan berakhlak mulia yang memiliki profil pelajar pancasila dan dapat belajar dengan nyaman. Hal itu untuk mewujudkan Sekolah Ramah Anak melalui disiplin positif.

Comments

Popular posts from this blog

PENERAPAN PENDIDIKAN INKLUSIF UNTUK MEWUJUDKAN SEKOLAH RAMAH ANAK DI SMP NEGERI 28 SURABAYA

Forgiveness Therapy untuk Meningkatkan Konsep Diri Positif di SMA NU 1 Gresik