MANFAAT ILMU YANG BAROKAH BERSAMA DIKLAT SRA JATIM 1


Oleh
Eko Widayani,S.Pd,M.Pd
Kepala SMP Negeri 40 Surabaya


Pagi yang sangat cerah membawa suasana hati penuh dengan semangat, tibalah waktu yang ditunggu tunggu datang untuk mengikuti Diklat Sekolah Ramah Anak yang tergabung dalam IGI Diklat SRA Jatim 1 pada hari Jumat, 29 Mei 2020. Tetapi muncul sedikit kendala yaitu bersamaan dengan verifikasi kelulusan dengan pengawas yang sama pentingnya untuk anak bangsa. Namun, kendala tersebut tidak akan mematahkan semangat saya untuk tetap mengikuti launching diklat SRA Jatim 1. Jadual verlus dengan pengawas bersamaan dengan waktu launching diklat  tersebut, saya masih tetap bersemangat dengan ponsel selalu dalam genggaman tangan untuk mengikuti vicon.

Nasib kurang beruntung hari itu, sepanjang perjalanan menuju lokasi verlus mencoba masuk untuk login berkali kali namun gagal karena kuota sudah penuh. Semua hal itu tidak mematahkan semangat dalam diri karena keinginan untuk mendapatkan materi dan ilmu tentang Sekolah Ramah Anak. Bukan hanya itu harapan untuk dapat bertatap muka dengan narasumber handal, hebat dan luar biasa juga menjadi motivasi utama. Sesampainya di sekolah tanpa putus asa kembali mencoba untuk login, namun nasib masih berkata lain sampai waktu salat jumat pun usai. Kembali dekstop dan ponsel kuhidupkan dengan link yang sama sampai pukul 13.50, dan tiba tiba dari layar dekstop terdengar suara pemateri menyampaikan materi, setelah kuhampiri ternyata vicon sesi 2 setelah salat jumat sudah dimulai. Alhamdulillah vicon sesi dua dapat bergabung meskipun sedikit terlambat.

Dari paparan materi dengan topik yang kesekian, sedikit demi sedikit materiku ikuti dan kupahami. Sangat menarik sekali bagaimana Sekolah Ramah Anak itu dapat diterapkan di satuan pendidikan masing masing. Memang tidak semudah membalikan telapak tangan kita untuk mewujudkan sekolah menjadi Sekolah Ramah Anak. Banyak hal yang harus kita persiapkan, terlebih kita harus paham apa itu Sekolah Ramah Anak dan apa tujuan utamanya. Dari materi sesi dua ini sudah ada gambaran di benak dan pikiran bahwa Sekolah Ramah Anak adalah satuan pendidikan formal, nonformal, dan informal yang mampu memberikan pemenuhan hak dan perlindungan khusus bagi anak termasuk mekanisme pengaduan untuk penanganan kasus di satuan pendidikan. Sudah saatnya kita untuk Hijrah Hati menuju sekolah ramah anak. Apa yang harus kita lakukan untuk menjadikan sekolah kita sekolah ramah anak, yaitu (1) mengubah paradikma dari mengajar menjadi pembimmbing, orang tua, dan sahabat anak, (2) orang dewasa memberikan keteladanan dalam keasaeharian, (3) memastikan orang dewasa di sekolah terlibat penuh dalam melindungi anak, (4) memastikan orang tua dan anak terlibat aktif dalam memenuhi enam komponen sekolah ramah anak. Adapun tiga pilar sekolah ramah yang merupakan pondasi  sekolah ramah anak, murid, orang tua dan sekolah, tiga pilar Sekolah Ramah Anak ini tidak bisa kita pisahkan satu sama lain harus tetap terjalin komunikasi kapanpun dan dimanapun. Adapun faktor yang lain yang tidak kalah pentingya dalam proses pembentukan Sekolah Ramah Anak adalah disiplin. Disiplin yang bagaimana ? disiplin yang tujuan utamanya agar anak memahami tingkah lakunya sendiri, berinisiatif dan bertanggung jawab atas apa yang mereka pilih, serta menghormati dirinya sendiri dan juga orang lain. Dengan kata lain, disiplin menanamkan proses pemikiran dan perilaku positif sepanjang kehidupan hidup anak.

Kondisi apa yang diharapkan dalam sekolah ramah anak diantaranya yaitu , sekolah bersih, aman, ramah, indah, inklusif, sehat, asri dan nyaman. Dari beberapa penjelasan dari narasumber ibu Elvi mulailah terketuk dalam hati untuk mulai berkomunikasai dengan beberapa teman di sekolah mengenai Sekolah Ramah Anak. Dengan mempertimbangkan kondisi sosial budayan sekolah kami dan masyarakat sekitar, sekolah kami termasuk sekolah kawasan pinggiran barat kota Surabaya yang nota bene banyak perilaku dari keluarga yang kurang kondusif. Oleh karena itu kami akan bekerja keras dengan hati untuk mewujudkan sekolah kami menjadi Sekolah Ramah Anak. Seperti tertera dalam yel yel Sekolah Ramah Anak yakni,anak senang, guru tengan dan orang tua bahagia. Kami akan berupaya dan merubah perilaku dalam satuan pendidikan kami menjadi Sekolah Ramah Anak  tak lepas harapan kami mohon bantuan pendampingan, dan arahan sekaligus motivasi untuk kami semua dalam proses mewujudkan Sekolah Ramah Anak.

Semoga dengan sedikit cerita dan testimoni ini mendapatkan manfaat dan berkah dari ilmu juga materi yang telah disampaikan oleh nara sumber pada diklat SRA Jatim 1.             

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

PENERAPAN PENDIDIKAN INKLUSIF UNTUK MEWUJUDKAN SEKOLAH RAMAH ANAK DI SMP NEGERI 28 SURABAYA

JURNAL REPLEKSI DWI MINGGUAN MODUL 1.3

Forgiveness Therapy untuk Meningkatkan Konsep Diri Positif di SMA NU 1 Gresik