KONVENSI HAK ANAK SMAN 2 PAMEKASAN SRA-2
KONVENSI HAK
ANAK SMA NEGERI 2 PAMEKASAN SRA
OLEH :
Mabruratul Hasanah, M. Pd.
Sekolah
Ramah Anak (SRA) sudah diterapkan di SMAN 2 Pamekasan, Konvensi Hak Anak, yang
membahas tentang Pendidikan, Pemanfaatan waktu luang dan kegiatan budaya dan
seni. Hal itu sesuai dengan program ekstrakokurikuler yang dilaksanakan di SMAN
2 PAmekasan. Ekstrakokurikuler di SMAN 2 Pamekasan memiliki 18 ekstra, hal itu
sesuai dengan bakat dan minat dari seluruh siswa SMAN 2 Pamekasan. 18 ekstra
itu adalah: Pramuka, Tahfiz Al-Quran, Tartil Al-Quran, Albanjari, PMR, bola Volly, Bola Basket, Futsal, Bridge,
Karate, renang , seni tari, seni lukis, baca Puisi, teater, robotika, paduan suara,
dan Drumband. Jadi siswa dapat memanfaatkan waktu luang untuk melakukan
kegiatan sesuai dengan bakat dan minat mereka. Di dalamnya sungguh sngat
kompleks dari kegiatan religi nya, budaya dan seninya. Religi kami salurkan ke
Tahfiz dan tartil Alquran, budaya disana ada Albanjari, dan seni ada Seni tari,
paduan suara, teater dan baca Puisi. Selain itu kami mengasah siswa yang
memiliki bakat di bidang olah raga (basket, volly ball, futsal, bridge dan
karate), hal itu terbukti dari juara yang didapat anak-nak kami pada kejuaraan
daerah, propinsi (bola volley, basket, futsal, bridge, tari, dan karate) maupun
Nasional (pada ekstra bridge, karate dan tari pernah diminta untuk memeriahkan
acara di TMII). Bahkan internatsional, yaitu bidang olah raga Karate, siswa
kami atas nama Moh. Risky Romadhoni, mewakili INDONESIA ke Negara CHILI pada
tahun 2019, dan termasuk 20 besar. Jadi di salah satu sisi Sekolah Ramah Anak
adalah bagaimana kita mengasah bakat dan minat anak-anak, agar anak berkembang
menjadi mutiara yang selalu bersinar tanpa merampas hak-hak anak untuk bermain.
Sesuai dengan perUndang-Undangan pasal 29 tentang konvensi hak anak, tentang
Hak Asasi Manusia. Yang pertama yang harus ditekankan adalah orang tua/orang
dewasa/ guru harus memperhatikan minat dan bakat anak, Montessori menjadi ikon pendidikan, karena
montessori menjadikan anak sebagai pusat dan guru sebagai fasilitator. Karena
siswa merupakan pusat, yang miliki kelebihan-kelbihan masing-masing, maka
kelebihan-kelebihan tadi dikoordinasikan oleh guru yang akan mengisi
kekosongan-kekosongan yang ada hingga terciptalah keadaan yang saling mengisi.
Kelebihan-kelebihan itulah yang harus kita asah, agar semakin bersinar dan
berkembang. Montessori berpedoman pada pendidikan yang dilaksanakan oleh
Rasulullah SAW, pendidikan ISLAMI, namun biasanya yang ada adalah seseorang
yang paham islam tapi tidak mengaplikasikannya dalam pendidikan. Selanjutnya
Montessori menekankan pada anak-anak memahami tentang haknya, namun kita
tanamkan bahwa mereka akan mendapatkan hak-haknya setelah mereka melakukan
kewajiban-kewajibannya. Kewajiban-kewajiban anak pada umumnya ada tiga, yaitu:
1) berbakti kepada orang tua, 2) berbakti dan cinta kepada tanah air, dan 3)
bersyukur kepada Allah SWT. Yang ketiga Montessori menekankan pada siswa harus
menghormati orang lain. Hal itu bisa terjadi jika siswa mengetahui dan memahami
bahwa orang lain tersebut memiliki kelebihan-kelebihan juga, karena dengan
melihat kelebihan-kelebihan dari orang lain tersebut siswa tdak akan memiliki
ruang untuk merendahkan orang lain. Terciptalah siswa yang saling menghormati
orang lain. Hal itu semua tidak terlepas dari pendidikan dari rumah, para ayah
dan bunda yang menanamkan akhlak, dan sikap sejak dini yaitu pada usia 0-8
tahun, yang nantinya akhlak dan sikap tadi akan terpatri dan teraplikasikan
dalam kehidupan sehari-hari. Dimana kita tahu bahwa anak 80 % ada di rumah dan
20 % waktu mereka ada di sekolah. Hal itu sesuai dengan salah satu konsep
sekolah ramah anak, yaitu antara pihak sekolah, anak dan orang tua harus saling
bekerja sama untuk melaksanakan 6 pilar Sekolah ramah anak. Apa saja 4 konsep
sekolah ramah anak itu, yaitu: (1) PERUBAHAN
PARADIGMA BAHWA GURU BUKAN HANYA SEBAGAI PENDIDIK TETAPI JUGA SEBAGAI
PEMBIMBING, (2) ORANG TUA KEDUA BAGI SISWA DI SEKOLAH DAN SEBAGAI SAHABAT ANAK, (3) PENDIDIKAN PALING BAIK ADALAH KETELADANAN ORANG DEWASA, (4) ORANG DEWASA SELALU MELINDUNGI ANAK, ORANG TUA DAN ANAK
MEMBANTU MEMENUHI 6 KOMPONEN SEKOLAH RAMAH ANAK. Dan apa saja 6 pilar sekolah
ramah anak itu, yaitu: (1) KEBIJAKAN SEKOLAH RAMAH ANAK, (2) PENDIDIK DAN
TENAGA KEPENDIDIKAN KONVENSI HAK ANAK, (3) PEMBELAJARAN RAMAH ANAK, (4) SARANA DAN PRASARANA YANG RAMAH ANAK, (5) PARTISIPASI ANAK, (6) PARTISIPASI ORANG TUA DAN
STAKEHOLDER LAINNYA. Tidak jemu-jemunya kami sampaikan tentang 4 konsep SRA dan
6 pilar SRA. Semoga sekolah SRA di pamekasan semakin berkembang. Aamiin.
Sangat menginspirasi.....
ReplyDeleteMakasih
Delete