INSPIRATIF !! WORKSHOP SRA IGI JATIM

 

 

YUANITA ARIYANI, S.Pd.AUD

GURU TK MUSLIMAT NU 179 PELANGI

JL. RAYA KEDANYANG RT 4 RW 5  KEBOMAS GRESIK

NO. HP 085216286081

 

Alhamdulillaah dengan diadakannya Workshop Sekolah Ramah Anak yang diselenggarakan IGI Jawa Timur , saya sebagai Tenaga Pendidik di lembaga Taman Kanak-Kanak sangat senang mengikutinya. Awal sebenarnya saya tidak keinginan ikut, tapi karena saya pikir-pikir bahwa dalam Pendidikan Anak Usia Dini harus menerapkan Sekolah Ramah Anak apalagi lembaga kami di naungan Muslimat NU. Dan kita juga harus menerapkan aqidah akhlaq, nilai-nilai agama, moral dan pembiasaan yang baik agar kita mampu meluluskan peserta didik yang sesuai dengan visi misi sekolah yaitu menciptakan peserta didik yang cakap, cerdas dan berakhlaqul karimah.

Awal pendaftaran mengikuti workshop  saya sempat putus asa, karena pendaftaran peserta sudah ditutup digelombang 2. Alhamdulilah, Allah SWT berencana baik kepada saya, saya diberi tahu teman bahwa Workshop Sekolah Ramah Anak telah dibuka gelombang ke-3. Segera saya mengisi identitas untuk mendaftar, dan segera transfer biaya pendaftaran kepada panitia.

Singkat cerita, di hari pelaksanaan Workshop Sekolah Ramah Anak yang dilaksanakan  pada hari Minggu, tanggal 31 Mei 2020 saya telah belajar kedua kalinya dengan menggunakan Zoom. Bagi saya, ternyata seorang pendidik pada zaman sekarang tidak boleh diam di tempat. Kalau kita ingin mengajar, maka kita harus belajar. Dengan dasar itu, saya mengikuti workshop biarpun dengan menggunakan biaya. Harapan saya semoga saya bisa menjadi guru yang berguna dan bisa mengemban amanah yang akan dipertanggung jawabkan kepada Allah SWt kelak di Padang Mahsyar .

Mengingat judul workshop yang sangat menarik yaitu “Sekolah Ramah Anak “ , menjadikan terinspirasi untuk mengembangkan sekolah kami menjadi sekolah yang benar-benar ramah anak. Apalagi dengan cita-cita pengurus lembaga kami ingin menjadikan sekolah kami menjadi Sekolah Adiwiyata. Jadi kita guru juga harus mau belajar tentang “Apa itu Sekolah Ramah Anak “ . Setelah mendengar paparan dari workshop oleh pemateri Ibu Bekti Prastyani bahwa Sekolah Ramah Anak merupakan satuan pendidikaan formal, nonformal serta informal yang mampu memberikan pemenuhan hak dan perlindungan khusus bagi anak untuk penanganan kasus di satuan pendidikan.

Dalam mengembangkan  Sekolah Ramah Anak (SRA) ada empat konsep yang harus dimilki suatu lembaga diantaranya mengubah paradigma dari pengajar menjadi pembimbing, orang tua dan sahabat bagi anak, orang tua dan guru harus bisa memberi keteladanan atau contoh baik kepada peserta didik  dalam kehidupan sehari-hari baik di rumah ataupun di sekolah, memastikan semua tenaga pendidik dan tenaga kependidikan serta orang tua terlibat penuh dalam melindungi peserta didik, serta  orang tua dan anak aktif dipastikan terlibat aktif dalam memenuhi 6 komponen Sekolah Ramah Anak (SRA).

Komponen Sekolah Ramah Anak ada enam yang harus dipenuhi yaitu : (1) Kebijakan SRA, (2) Pendidik dan tenaga kependidikan terlatih hak anak dan SRA , (3) Proses belajar yang ramah anak, (4) Sarana dan prasarana ramah anak , (5) Partisispasi anak , (6) Partisipasi orang tua ,Organisasi kemasyarakatan, Dunia usaha, stakeholder lainnya dan alumi.

Kondisi yang diharapkan  agar lembaga pendidikan masuk ke  dalam Sekolah Ramah Anak (SRA) bisa disingkat dengan kata “BARIISAN “ yang terdiri dari Bersih, Asri, Ramah, Indah, Inklusif, Sehat, Aman dan Nyaman.  Untuk menjadi Sekolah Ramah Anak (SRA) harus melalui Tahapan pembentukan yang biasa disebut Tahap “MAU” sebagai bentuk komitmen dan sinergitas Pengembangan Sekolah Ramah Anak yang dilakukan Pemerintah Daerah dengan Satuan Pendidikan. Berikut Tahapan Pembentukan Sekolah Ramah Anak (SRA) meliputi : (1) Sosialisasi SRA yang dilakukan pemerintah Daerah melalui Sekber SRA, (2) Permintaan kepada satuan pendidikan untuk “MAU” menjadi SRA , (3) Pemerintah Daerah membuat SK yang ditetapkan Kepala Daerah, (4) Pelaksanaan Deklarasi Sekolah Ramah Anak untuk memperkuat komitmen daerah dan satuan pendidikan, (5) Pemasangan papan nama Sekolah Ramah Anak untuk memberikan motivasi kepada masyarakat.

Untuk menuju Sekolah Ramah Anak harus ada kesepakatan dan komitmen semua warga sekolah salah satunya  dengan menegakkan kedisiplinan. Kedisiplinan di Sekolah Ramah Anak diawali dengan komunikasi  dengan cara mencari tahu (mengapa) dan kesepakatan dengan anak (dengan menyadarkan anak) yang tidak boleh melanggar Hak anak. Sehingga Anak  bisa berubah dan berpikir positif dan mau meminta maaf. Mendisplinkan anak sedini mungkin berarti kita mendampingi mereka  membangun jembatan menuju cita-citanya. Hindari  kekerasan pada anak, karena berdampak negatif pada perkembangan anak yaitu kerusakan otak anak, 1 bentakan membunuh 1 miliar sel otak , 1 pukulan/cubitan mampu membunuh lebih dari 10 miliar sel otak. Akan tetapi bila kita memberikan 1 pujian membangun kecerdasan 10 triliun sel otak.

Semoga kita menjadi seorang pendidik ataupun orang tua yang bisa memberi contoh yang baik buat putra putri kita, dan mari kita investasikan anak kita tidak hanya cerdas dalam ilmu pengetahuan, namun juga tanamkan pendidikan karakter mulai sedini mungkin agar anak bisa sukses di dunia dan akhirat. 

Terima kasih dan mohon maaf apabila dalam penulisan saya ada kata–kata yang kurang berkenan, mohon saran dan kritik untuk perbaikan penulisan saya selanjutnya .

 

Sukses IGI Jatim

#Salam Literasi

#Salam Hak Anak

#Salam Sekolah Ramah Anak

#Salam IGI. Yang Muda Luar Biasa

 

Comments

Popular posts from this blog

PENERAPAN PENDIDIKAN INKLUSIF UNTUK MEWUJUDKAN SEKOLAH RAMAH ANAK DI SMP NEGERI 28 SURABAYA

JURNAL REPLEKSI DWI MINGGUAN MODUL 1.3

Forgiveness Therapy untuk Meningkatkan Konsep Diri Positif di SMA NU 1 Gresik