Respon Positif Berdampak Positif

Oleh :
Bekti Prastyani


Bunda Riskun beliaunya sering dipanggil disekolah. Mengawali mengajar di SD KITA sebelum lulus kuliah di STAI Sunan Giri Bojonegoro. Datang sebagai mahasiswa yang ingin belajar untuk menjadi guru. Saat itu saya sebagai Kepala Sekolah menyampaikan ada dua syarat menjadi guru SD KITA, cinta pada anak anak dan mau untuk belajar. Dengan gaji awal 100 ribu rupiah per bulan, dan jarak tempuh  dari rumah ke sekolah kurang lebih 12 KM per hari. Bunda Riskun saya minta awal selain sebagai guru ngaji juga sebagai guru pendamping anak istimewa (ABK). Alhamdulillah setelah ijasah beliaunya keluar sebagai sarjana pendidikan Agama akhirnya mengajar pendidikan Agama di SD KITA. 
yang menjadi sangat menarik bunda Riskun mempunyai catatan dalam mengabdikan diri di  SD KITA. 

Begini catatan dari beliaunya,

Pengalaman mengajar di SD KITA.
Respon positif akan berdampak positif.

Disaat saya masuk di kelas 6, ada salah satu siswa tidak fokus dalam mengikuti jam pembelajaran saya, masalahnya bukan metode pembelajaran yang saya berikan kurang tepat, tapi ada masalah lain terbawa ke sekolah. 
Ini yang membuat siswa kita menjadi tidak fokus dalam belajar dan tidak semangat dengan hari-hari nya yang lain. Seolah-olah, hidup yang baik adalah pemberontakan.

Nah, disinilah peran seorang guru sangat di butuhkan. Bukan menjadi seorang guru yang banyak aturan, seakan guru harus menjadi seorang sahabat siswa-siswanya di sekolah.
Agar apa?? Agar siswa tidak sungkan atau malu ketika ingin bercerita apapun tentang masalahnya.

Karena bukan hanya guru BK yang menjadi sahabat siswa tapi semua guru harus menjadi sahabat siswa, yang selalu ada dan memberi perhatian. Siswa butuh guru yang amanat, mau menerima apa adanya dan memotivasi untuk bangkit dari keterpurukan. Dan sikap yang di atas wajib dimiliki oleh semua orang tua dan guru. 

Banyak dampak atau efek samping ketika guru berperan menjadi sahabat siswa:
1. Siswa akan kembali semangat belajar di dalam kelas maupun di luar kelas, karena siswa mempunyai sosok guru yang pengertian kepada siswanya.
2. Siswa mulai terbuka dengan masalahnya, karna siswa merasa mempunyai sahabat yang siap menampung dan memberi motivasi.
3. Siswa mulai percaya diri dan menjadikan masalah menjadi motivasi (bisa menyikapi).
4. Siswa menjadi siswa tidak pemberontak seperti dahulu (mengurangi), tapi siswa bisa menjadi siswa yang lebih baik lagi.

Anak atau siswa adalah anugrah dari Tuhan yang diamanatkan kepada kita semua, maka berilah energi positif untuk mereka, agar kelak bisa menjadi leader-leader bangsa Indonesia. 

Adakalanya guru harus di depan untuk mengajar, di belakang untuk mengawasi dan memotivasi, dan di samping untuk menggandeng dan menjadi sahabat yang selalu ada dan siap menerima keluh kesah, bahagianya dll. Terimakasih🙏🏻😊

Salam guru hebat!!
Salam #SRA
Salam #Aspirasi

Comments

Popular posts from this blog

PENERAPAN PENDIDIKAN INKLUSIF UNTUK MEWUJUDKAN SEKOLAH RAMAH ANAK DI SMP NEGERI 28 SURABAYA

Forgiveness Therapy untuk Meningkatkan Konsep Diri Positif di SMA NU 1 Gresik

REFLEKSI DWI MINGGUAN MODUL 3.3