Selamat datang di portal layanan Sekolah Ramah Anak IGI wilayah Jawa TImur. Portal ini sebagai media komunikasi, informasi dan layanan Sekolah Ramah Anak IGI Wilayah Jawa Timur
Oleh : KHUSNUL QOMARUDIN,S.Pd.,M.Pd. Kepala SDN Nanggungan Kec Pacitan, Kab.Pacitan Email: khusnulqomarudin01@gmail.com Uh...Uuh... Mantap betul kegiatan yang saya ikuti Workshop Sekolah Ramah Anak yang diselenggarakan oleh IGI Wilayah Jawa Timur. Disaat pandemi covid-19, di saat Physical distancing atau pembatasan fisik, di saat PSBB (Pembatasan Sosial Bersekala Besar) merupakan langkah yang disarankan untuk mencegah penyebaran virus corona. Disaat Stay at home , disaat kita bekerja dari rumah, merupakan gagasan yang tepat untuk menyelenggarakan workshop SRA untuk memberikan wawasan bagi Bapak, Ibu guru dan tenaga profesi pendidikan dalam memahami serta penerapan SRA pada lingkungan pendidikan. Pelaksanaan workshop SRA oleh IGI Wilayah Propinsi Jawa Timur merupakan contoh dalam meningkatkan kompetensi. Workshop yang didukung oleh tenaga-tenaga profesional, nara sumber yang ahli serta managemen waktu yang baik, sehingga kepuasan peserta bisa dirasa
Menurut Permendiknas No. 70 tahun 2009 pendidikan inklusif didefinisikan sebagai sistem penyelenggaraan pendidikan yang memberikan kesempatan kepada semua peserta didik yang memiliki kelainan dan memiliki potensi kecerdasan dan/atau bakat istimewa untuk mengikuti pendidikan atau pembelajaran dalam lingkungan pendidikan secara bersama-sama dengan peserta didik pada umumnya. Dimensi indeks inklusi adalah suatu kerangka nilai-nilai yang mendasari tindakan yang diperlukan untuk bergerak ke arah masyarakat yang lebih inklusif. Nilai-nilai komunitas sekolah akan mempengaruhi kebijakan dan praktik di sekolah (Carrington, 2010). Dimensi indeks inklusif digambarkan sebagai bangun pyramid yang saling berhubungan satu dengan lainnya seperti dibawah ini : Sedangkan 3 Ranah dimensi indeks inklusi sebagai berikut : Dimensi 1 Menciptakan Budaya Inklusi; a) Membangun komunitas, indikatornya: Setiap orang merasa diterima, saling membantu dan bekerja sama satu sama
Forgiveness Therapy sebagai Alternatif Layanan BK dalam Meningkatkan Konsep Diri Positif Peserta Didik SMA NU 1 Gresik Oleh: Muhammad Badril Riza, S.Psi “ Tak kenal maka tak sayang ”, begitu ungkapan lama yang sering menjadi kalimat awal sebelum sebuah perkenalan, maka penulis juga ingin menggunakannya sebelum penulis membagikan pengalamannya terkait best practice dengan topik forgiveness therapy sebagai alternatif peningkatan konsep diri positif peserta didik SMA NU 1 Gresik. Penulis adalah guru Bimbingan dan Konseling di SMA Nahdlatul Ulama 1 Gresik. Selain sebagai seorang guru, penulis juga aktif pada lembaga layanan psikologi yang bergerak dibidang training, human development , dan terapi. Tulisan ini merupakan sebuah ringkasan hasil PTBK (Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling) yang dilakukan penulis. Sekolah Menengah Atas (SMA) merupakan salah satu jenjang pendidikan formal dimana peserta didiknya merupakan anak usia remaja yakni pada usia sekitar 15 t